Sunday, March 3, 2013

Klasifikasi Iklim Oldeman


Klasifikasi Iklim Oldeman  

Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe iklim yaitu :

  • Iklim A. Iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturut-turut
  • Iklim B. Iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali berturut-turut
  • Iklim C. Iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali berturut-turut
  • Iklim D. Iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali berturut-turut 
berdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan ketententuan tertentu diurutkan sebagai berikut:
  1. Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200 mm
  1. Bulan lembab bila curah hujan 100 – 200 mm
  1. Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mm
A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.

B : Jika terdapat 7
9 bulan basah berurutan.

C : Jika terdapat 5
6 bulan basah berurutan.

D : Jika terdapat 3
4 bulan basah berurutan.

E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.
Pada dasarnya Kriteria bulan basah dan bulan kering yang dipakai Oldeman berbeda dengan yang digunakan oleh Koppen atau pun Schmidt Ferguson Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut: Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm. Bulan lembab apabila curah hujannya 100 - 200 mm. Bulan kering apabila curah hujannya kurang dari 100 mm.
Sistem Klasifikasi Oldeman
Klasifikasi iklim yang dilakukan oleh Oldeman didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh tanaman, terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah yang berlansung secara berturut-turut.
Oldeman, et al (1980) mengungkapkan bahwa kebutuhan air untuk tanaman padi adalah 150 mm per bulan sedangkan untuk tanaman palawija adalah 70 mm/bulan, dengan asumsi bahwa peluang terjadinya hujan yang sama adalah 75% maka untuk mencukupi kebutuhan air tanaman padi 150 mm/bulan diperlukan curah hujan sebesar 220 mm/bulan, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan air untuk tanaman palawija diperlukan curah hujan sebesar 120 mm/bulan, sehingga menurut Oldeman suatu bulan dikatakan bulan basah apabila mempunyai curah hujan bulanan lebih besar dari 200 mm dan dikatakan bulan kering apabila curah hujan bulanan lebih kecil dari 100 mm.
Lamanya periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh jenis/varietas yang digunakan, sehingga periode 5 bulan basah berurutan dalan satu tahun dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan basah maka petani dapat melakukan 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah berurutan, maka tidak dapat membudidayakan padi tanpa irigasi tambahan (Tjasyono, 2004).
Oldeman membagi lima zona iklim dan lima sub zona iklim. Zona iklim merupakan pembagian dari banyaknya jumlah bulan basah berturut-turut yang terjadi dalam setahun. Sedangkan sub zona iklim merupakan banyaknya jumlah bulan kering berturut-turut dalam setahun. Pemberian nama Zone iklim berdasarkan huruf yaitu zone A, zone B, zone C, zone D dan zone E sedangkan pemberian nama sub zone berdasarkana angka yaitu sub 1, sub 2, sub 3 sub 4 dan sub 5.
Zone A dapat ditanami padi terus menerus sepanjang tahun. Zone B hanya dapat ditanami padi 2 periode dalam setahun. Zone C, dapat ditanami padi 2 kali panen dalam setahun, dimana penanaman padi yang jatuh saat curah hujan di bawah 200 mm per bulan dilakukan dengan sistem gogo rancah. Zone D, hanya dapat ditanami padi satu kali masa tanam. Zone E, penanaman padi tidak dianjurkan tanpa adanya irigasi yang baik. (Oldeman, et al., 1980).
Tabel Klasifikasi iklim menurut Oldeman :

Oldeman membagi tipe iklim menjadi 5 katagori yaitu A, B, C, D dan E.

Tipe A : Bulan-bulan basah secara berturut-turut lebih dari 9 bulan.
Tipe B : Bulan-bulan basah secara berturut-turut antara 7 sampai 9 bulan.
Tipe C : Bulan-bulan basah secara berturut-turut antara 5 sampai 6 bulan.
Tipe D : Bulan-bulan basah secara berturut-turut antara 3 sampai 4 bulan.
Tipe E : Bulan-bulan basah secara berturut-turut kurang dari 3 bulan.
Tabel 1. Tipe Utama
NO.
TIPE UTAMA
PANJANG BULAN BASAH (BULAN)
1.
A
> 9
2.
B
7 - 9
3.
C
5 - 6
4.
D
3 - 4
5.
E
<3

Tabel 2. Sub Tipe

NO.
SUB TIPE
PANJANG BULAN KERING (BULAN)
1.
1
<= 1
2.
2
2 - 3
3.
3
4 – 6
4.
4
> 6


Berdasarkan kriteria di atas kita dapat membuat klasifikasi tipe iklim Oldeman untuk suatu daerah tertentu yang mempunyai cukup banyak stasiun/pos hujan. Data yang dipergunakan adalah data curah hujan bulanan selama 10 tahun atau lebih yang diperoleh dari sejumlah stasiun/pos hujan yang kemudian dihitung rata-ratanya.

No comments:

Post a Comment