MENANTI DIRIMU
Oleh : Rahmawati Dewi
Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi kau masih peduli
kepadanya. Ketika dia meninggalkanmu kau masih setia menunggunya.
Sudah 6 tahun kujalani hari-hariku bersama dia. Suka, duka, canda tawa
dan tangis aku slalu bersamanya. Harris adalah sosok yang sangat
berharga bagiku dan tak bisa tergantikan. Dia slalu menjaga, mencintai
dan menyanyangiku sepenuh hati dan slalu menemaniku dengan senyuman
manisnya itu. Dia slalu ada untukku, kapanpun dan dimanapun aku berada.
Harris adalah sosok yang ulet, rajin dan cerdas. Tidak heran dia
mendapatkan beasiswa di luar negeri. Harris memilih Amerika Serikat
sebagai tempat untuk melanjutkan studinya. Mau tidak mau Harris akan
meninggalkan aku sendiri dengan cinta kita berdua. Aku tidak bisa
sesering lagi melihat senyumannya yang biasa menghiasi setiap waktuku.
Hari ini adalah waktu keberangkatan Harris. Disinilah keutuhan dan
kekuatan cinta kami di uji. Waktu dan jarak akan menjadi saksi. Di dalam
taksi aku mengantarkan Harris ke bandara. Aku hanya terdiam membisu.
Perasaan sedih dan takut menghantuiku. Selama ini aku tak pernah jauh
sama dia namun aku harus di pisahkan oleh ruang dan waktu.
Detik-detik perpisahan sudah semakin dekat. Aku tak dapat membendung air
mataku dan perasaanku menjadi tidak menentu. Aku yakin Harris juga
merasakan hal yang sama. Dengan kehangatannya dia
menenangkan,menguatkanku agar dapat menerima semua kenyataan ini. Dan
juga dia menyakinkanku bahwa jarak dan waktu bukanlah masalah, melainkan
kesetian cinta diantara kami berdua yang harus tetap kokoh dan kuat.
“Berjanjilah untukku bahwa kau akan setia menjaga cinta
kita ini.”Ucap Harris sambil mengusap air mataku yang sejak perjalanan
tadi tidak berhenti.
“Aku janji, dan aku akan setia menunggumu.”Ucapku singkat
sambil memeluknya. Dan tangisku pecah. Semua terasa berat, seakan ini
tak adil bagi kami berdua. Di belainya rambutku seraya agar aku tetap
tenang dan tegar.
Ia pun menggenggam kedua tanganku dan menatapku dan berkata :
“Aku janji akan menjaga semua ini, dan aku akan kembali
seperti sekarang ini dan membawa kembali cinta kita berdua.”Kata Harris
padaku.
Sejenak kami berdua diam, membiarkan hati kami berbicara. Perlahan aku
mulai melepaskan genggamannya dan dikecupnya keningku dengan penuh cinta
olehnya.
“I Love you”,” I love you too”. Kata singkat yang hanya
dapat mewakili semua perasaan kami berdua. Dia pun melangkah dan mulai
meninggalkanku.
Sepanjang perjalanan pulang aku hanya diam membisu dan sesekali air mataku berlinang.
********************<<<<<<>>>>>>***********************
Waktu bergulir dengan cepatnya. Tak terasa sudah 1 tahun 5 bulan,
hubungan kami berjalan dengan baik tanpa ada rintangan. Hanya saja
perasaan rindu yang slalu menyiksa hati ini. Tapi tidak sama halnya
dengan Harris tak tahu mengapa suatu hari ia menyuruhku untuk
melupakannya dan mencari penggantinya.
Sebenarnya tak ada masalah diantara kami berdua. Ia menyuruhku mencari
penggantinya karena takut kalau aku kesepian dan ternyata ia telah
membagi cintanya dengan teman kuliahnya di Negeri Paman Sam itu.
“Ra, maafin aku telah membagi cintaku kepada orang lain
dan tolong lupakan aku karena aku telah mengkhianatimu.”Ucap Harris di
telfon.
Aku tak dapat berkata, hati sakit teriris oleh luka yang ia beri padaku.
Harris yang aku kenal dulu kini telah berubah. Harris dulu sangat
sayang dan slalu menjagaku tidak pernah membuat hatiku sakit, kini ia
telah berbeda. Sekarang aku berdiri tanpa pegangan dan aku bersandar
tanpa sandaran.
Waktu terus berlalu, tidak ada sama sekali kabar dari Harris. Semenjak
pernyataan itu ia tidak mau lagi mendengarkan kata-kataku lagi dan tak
pernah lagi ia menjawab sms, e-mail bahkan pesan di facebook. Aku merasa
sangat sedih dan kecewa. Aku sama sekali tidak bisa melupakannya dari
kehidupanku. Dan aku meninggalkan pesan terakhir di e-mailnya :
“ Ris, cintaku padamu tidak akan pernah berubah dan aku
akan setia menunggumu sampai saat ini dan jika nanti memang kau bukan
milikku baru aku akan rela melepaskanmu untuk bahagiamu.
Setelah itu kuputuskan untuk tidak mengganggunya dan menghubungi dia
lagi walau ada rasa kerinduaan di hati ini. Aku sibukkan diriku agar
dapat sejenak melupakan Harris. Banyak teman cowokku yang mendekatiku
namun sosok Harris sulit digantikan oleh orang lain.
Waktu terus berputar tanpa ku sadari sudah 3 tahun aku telah berpisah
dengannya. Aku gelisah ingin sekali ku mendengar suaranya, melihat
senyuman dan mengetahui kabar beritanya. Kapan dia akan kembali kepadaku
dan apa ia masih berhubungan dengan gadis itu ? Entahlah aku tak dapat
berbuat banyak, yang hanya dapat ku lakukan hanyalah setia menunggunya.
Dan suatu hari tiba-tiba….
“Drreettt…..drrreettt….”Hpku bordering tanda sms masuk.
Kubuka perlahan membuka pesan itu dan ternyata itu sms dari Harris.
Ingin rasanya ku menangis dan kubaca ulang pesan itu baik-baik untuk
menyakinkan. Aku merasa seperti bermimpi.
“Ra….. Apa kabar..”sms singkat Harris.
Rasanya ku ingin berteriak pada dunia agar dunia tahu aku sangat bahagia. Dan cepat ku membalas sms itu.
“Ris… aku baik-baik ajha. Kamu bagaimana ? Kapan pulang ?
Aku kangen banget sama kamu. Aku akan tetap menunggumu sampai kamu
pulang.
Ku tunggu balasan darinya, namun ia tak membalas. Aku kian gelisah dan air mata selalu mengurai semua perasaan yang kurasakan.
Hingga suatu hari ku memberanikan diri untuk menelfonnya. Aku sudah bertekad untuk mendapat semua penjelasan darinya.
“Ris..” Hanya kata itu yang terucap dari bibirku.
“Ra, maafin aku, karena aku sudah mengkhiatimu dan
menghancurkan cinta kita berdua. Maafin aku.”Ucap Harris padaku.
Kata-kata itu membuatku terharu dan meneteskan air mata. Hingga ku tidak bisa berkata-kata.
“Dan satu hal lagi sayang… aku sudah tidak bersama gadis
yang aku pilih itu. Dia malah balik mengkhianatiku dan pergi bersama
laki-laki lain. Jadi, sekarang aku baru merasakan hal yang sama waktu
aku memutuskanmu dulu. Maafin aku, mungkin ini sudah terlambat.”
Ujarnya.
“Ris.. aku masih seperti dulu yang masih setia menunggumu dan tidak ada yang bisa menggantikanmu.”Kataku.
Sejak saat itu kuputuskan untuk menjalin lagi hubungan cinta bersamanya
yang dulu pernah kandas di tengah jalan. Dan dia berjanji tidak akan
meninggalkanku lagi. Aku sangat senang dan merasa bahagia. Tinggal 3
bulan lagi kedatangan Harris dan kami berdua akan melangsungkan
pernikahan.
Akhirnya penantianku berbuah manis. Pernikahan ? menikah dengan orang yang kucintai. Rasanya seperti mimpi.
Hari ini adalah hari kepulangan Harris dari Amerika Serikat. Aku dan
kedua orang tua serta adik Harris menuju bandara untuk menyambut
kedatangan Harris. Sebelum berangkat Harris sempat smsan sama aku.
“Yank… aku senang akhirnya aku bisa pulang dan bisa
melihatmu lagi jika di beri kesempatan, aku cinta kamu.”Ucap Harris
menutup hpnya karena pesawat akan lepas landas.
Perasaan gembira menjadi duka dimana saat petugas bandara memberitahukan
pesawat penerbangan AS-INA dinyatakan hilang. Teriak tangis memenuhi
ruang tunggu.
Aku sontak kaget karena itu adalah pesawat yang ditumpangi Harris. Aku
tak dapat membendung air mataku, badanku lemas bagai di sambar petir dan
aku tak sadarkan diri.
Saat ku siuman ternyata aku sudah ada di rumah sakit. Aku hanya dapat meratapi kejadian ini
“Ya Tuhan, mengapa kau buat aku begini ? Dan mengapa kau
ambil dia dari sisiku ? Kenapa bukan aku saja ?”Ucapku sambil menangis.
Ibu dan adik Harris memelukku agar aku bisa tenang dan tabah menerima semua ini.
Sudah 1 minggu bangkai pesawat yang ditumpangi belum ditemukan sampai
sekarang. Hal itu membuatku tidak mampu menghadapi semua ini serasa aku
ingin mengakhiri hidup ini. Apa aku bias hidup tanpamu ? Tak pernah
terfikir olehku kau akan pergi tinggalkan ku sendiri. Semua tinggal
kenangan yang hanya bisa ku kenang.
Aku berharap mudah-mudahan kau tenang di sana.
“Selamat Jalan Kasihku Harris, aku yakin kau bahagia di sana.”
No comments:
Post a Comment